Kesementaraan ini yang membuat kita bergegas untuk bermakna Tanpa terasa, badan merapuh Walau demikian, kita berusaha untuk tetap bahagia Perlahan tetapi pasti, rasa itu tumbuh Bersamaan dengan pohon-pohon yang kita tanam Bersamaan dengan uban Keroposnya tulang dan keriputnya kulit Anak-anak semakin dewasa Baik jiwa, maupun raganya Aku terbengong-bengong sendiri Betah berlarut-larut mengenang Ini mukjizat yang Tuhan beri Tiba-tiba kita di sini Rasanya seperti baru saja Bahkan baru sekali Kita tahu ini semua sementara Tapi dalam kesementaraan itu Bagaimana menjadi, itulah yang terpenting Mungkin semua orang juga mengalaminya Bahkan lebih mukjizat lagi Bagiku ini mukjizat sekali Aku harap kamu pun begitu Tapi kukira begitu Lantas kian waktu, tawamu semakin lepas Kamu semakin berani mencari diri Istilahmu menjadi diri sendiri Dan tentu saja aku sepakat dengan itu Terlalu banyak orang yang kehilangan diri Karena sandiwara hidup begitu mempesona Akibatnya sungguh celaka Bukan hanya ditanggung sendiri Ya, bukan hanya ditanggung sendiri Ya, bukan hanya ditanggung sendiri