Busa-busa mulut kita yang tak henti Melumuri jalan cinta menjelma amarah Otak otak kita yang tak hendak rugi Mewarnai tulus menjelma pamrih Arah hati yang menggelap memekat Menghijab niat baik menjelma licik Tatap mata yang penuh curiga Membakar sesama dalam api prasangka Duhai andaikata Terkendali mulut dari kata sia sia Tercegah pikiran Dari gagasan tanpa makna Teratasi hati Dari benci dan prasangka Harmoni jiwa Semoga terkendali Meski saat ini Masih terkendala Arah hati yang menggelap memekat Menghijab niat baik menjelma licik Tatap mata yang penuh curiga Membakar sesama dalam api prasangka Duhai andaikata Terkendali mulut dari kata sia sia Tercegah pikiran Dari gagasan tanpa makna Teratasi hati Dari benci dan prasangka Harmoni jiwa Semoga terkendali Meski saat ini Masih terkendala Harmoni jiwa Semoga terkendali Meski saat ini Masih terkendala Busa-busa mulut kita yang tak henti Melumuri jalan cinta menjelma amarah