Pernah kutanya diri
Apakah hati kecilnya sedang bahagia?
Apa hanya bahagia palsu?
Mengajukan pertanyaan
Ternyata jawabannya tetesan air mata

Pikiran ku melayang
Ke salah satu tayangan oleh kepala
Ada aku dalam senyuman
Bermain serta tawa ria
Lagi-lagi air mata menjadi reaksi

Berbeda sudah perjalanan dewasa
Tak seindah khayalan sewaktu itu
Baik buruk adanya
Mesti tetap terjamah
Mau tak mau semuanya menyapa
Lalu dengan leluasa menguasai
Baik buruk adanya
Mesti tetap terlewat

Bisakah henti sejenak
Ingin menata hati yang bagaikan
Terombang-ambing di dalam lautan
Sesak napas terengah
Janji kembali tuk berdiri
Bersama semua angan yang menderu
Huu-uu
Huu-uu
Huu-uu
Bersama semua angan yang menderu
Huu-uu
Huu-uu
Huu-uu
Angan yang menderu